INGREDIENTS
Kemangi
Daun Kemangi (Ocimum sanctum)
Klasifikasi Tanaman
Tanaman herba ini awalnya
diperkenalkan di India dan sekarang telah menyebar di seluruh dunia, termasuk
Indonesia. Di setiap kemangi memiliki nama khusus. Kemangi dikenal dengan nama
daerah Saraung (Sunda), Lampes (Jawa Tengah), Kemangek (Madura), Uku-uku (Bali),
Lufe-lufe (Ternate), Hairy Basil (Inggris) (Voight, 1995).
Kemangi (Ocimum sanctum) adalah
spesies basil yang paling terbesar di seluruh dunia, baik dalam bentuk segar
ataupun untuk produksi minyak esensial. Diantara genus Ocimum L., kemangi
merupakan salah satu spesies yang menarik karena aroma dan rasanya. Herbal ini
digunakan oleh orang Asia sebagai obat dan bahan masakan dari generasi ke
generasi. Minyak dari tumbuhan ini juga digunakan secara luas pada industri
farmasi dan industri parfum (Kicel, 2005).
Tanaman kemangi tumbuh dengan baik
dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Kemampuan kemangi untuk beradaptasi
di berbagai ketinggian menyebabkan tanaman inimudah dibudidayakan di berbagai
topografi (Voight, 1995).
Kemangi merupakan tanaman semak
semusim dengan tinggi 30-150 cm, batangnya berkayu, segi empat, beralur,
bercabang, dan memiliki bulu berwarna hijau. Daunnya tunggal dan berwarana
hijau, bersilang, berbentuk bulat telur, ujungnya runcing, pangkal tumpul, tepi
bergerigi, dan pertulangan daun menyirip. Bunga majemuk berbentuk tandan
memiliki bulu tangkai pendek berwana hijau, mahkota bunga berbentuk bulat telur
dengan warna keunguan. Buah berbentuk kotak dan berwarna coklat tua, bijinya
berukuran kecil, tiap buah terdiri dari empat biji yang berwarna hitam, akarnya
tunggang dan berwarna putih kotor (Depkes RI, 2001).
Adapun klasifikasi dari Kemangi
(Ocimun sanctum), yaitu :
Kingdom (Plantae), Subkingdom
(Tracheobionta), Superdivision (Spermatophyta), Division (Magnoliophyta), Class
(Magnoliopsida), Subclass (Asteridae), Ordo (Lamiales), Family (Lamiaceae),
Genus (Ocimum), Species (Ocimum sanctum).
Mikroskopis Tanaman Kemangi
Penampang melintang melalui tulang
daun tampak epidermis atas, terdiri dari satu lapis sel kecil, bentuk empat
persegi panjang, warna jernih, dinding tipis, kutikula tipis dan licin. Pada
pengamatan tangensial bentuk poligonal, berdinding lurus atau agak
berkelok-kelok. Epidermis bawah terdiri dari satu lapis sel kecil bentuk empat
persegi panjang warna jernih, dinding tipis, kutikula tipis dan licin. Rambut
penutup, bengkok, terdari dari 2-6 sel. Rambut kelenjar, pendek, terdiri dari 1
sel tangkai dan 2-4 sel kepala, bentuk bundar, tipe Lamiaceae. Jaringan
palisade terdiri dari selapis sel bentuk silinder panjang dan berisi banyak
butir klorofil. Jaringan bunga karang, dinding poligonal, dinding samping lurus
atau agak berkelok tipis, mengandung butir klorofil. Berkas pembuluh tipe
kolateral terdapat jaringan penguat yaitu kolenkim. Stomata tipe diasitik pada
epidermis atas dan bawah (Salganik, 2001).
Morfologi Tanaman
Batang kemangi berbentuk bulat,
berbulu berwarna hijau dan kadang keunguan. Memiliki aroma yang khas dengan
tinggi tanaman antara 60-70 cm dari permukaan tanah. Memiliki bunga yang
bergerombol, mahkota bunganya berwarna keunguan. Selain memiliki bunga,
kemangijuga memiliki biji dengan ukuran 0,1 mm. Bijinya bulat berwarna cokelat
dengan berat 100 butir sekitar 0,026 g. Hasil ternak selama satu periode musim
tanam (tiga kali panen) berkisar antara 34.117 – 83.958 kg/plot untuk 50
tanaman (Hadipoentyanti & Wahyoeni, 2008).
Kemangi (Ocimum sanctum) merupakan
tumbuhan semak dengan beberapa karakteristik (Dewi, 2007) :
-Tinggi antara 30-150 cm
- Batang dikotil yang berkayu dengan
bentuk segi empat, beralur, bercabang, berbulu, dan berwarna hijau.
- Bunga terdapat pada penghujung
batang. Panjangnya sekitar 5-7 mm dan berbau wangi.
- Memiliki 6 kuntum bunga dari atas
sampai tengah. Kelompok bunga berwarna hijau keunguan dan bagian atas bunga
berwarna putih/merah jambu pucat. Buahnya kecil, terdiri dari 4 biji yang
berwarna hitam.
- Daun Ocimum sanctum berwarna hijau
sampai hijau kecoklatan, berbau aromatik yang khas dengan rasa agak pedas.
Helaian daun bentuk lonjong memanjang, bundar telur atau bundar telur
memanjang, tulang-tulang daun menyirip, tepi bergerigi dangkal atau rata dan
bergelombang, daging daun tipis, permukaan berambut halus, panjang daun
2,5 cm sampai 7,5 cm, lebar 1-2,5 cm.
- Akar tunggang dengan warna putih
kotor.
Kandungan Kimia
Tanaman kemangi memiliki kandungan
kimia pada bunga, daun, ataupun batangnya. Kandungan kimia tertinggi dari
tanaman kemangi terdapat pada daunnya (Kicel, 2005). Jenis kandungan kimia yang
terkandung dalam kemangi (Ocimum sanctum)dipegaruhi oleh regio geografis dan
kuantitasnya bervariasi pada setiap periode vegetasi. Kandungan kimia kemangi
yang tumbuh di Kuba, Brazil, India, Jerman, dan Thailand mengandung eugenol
sebagi konstituen utama selain juga β-caryophyliene atau α-bisabolenes dan
β-bisabolenes. Methyl eugenol merupakan konstituen utama dari minyakOcimum
sanctum dari India (25%) dan Thailand (23-52%). Sedangkan minyak dari
Ocimum sanctum yang tumbuh di Australia terutama mengandung methyl chavicol
(Evelyne, 2008).
Presentase kandungan minyak
bervariasi secara signifikan pada tiap tahapan pertumbuhan tanaman. Tahap
pertumbuhan tanaman yang paling banyak mengandung minyak esensial adalah pada
akhir dari masa berbunga yaitu 0,83%. Pada masa pre-flowering kandungan
minyaknya 0,68%. Saat masa berbunga kandungannya 0,59% dan ketika berbuah
kandungannnya 0,69% (Kicel, 2005).
Kemangi telah terbukti memiliki
sifat antioksidan, antikanker, antijamur, antimikrobial, analgesik (Uma, 2000).
Zat aktif dari kemangi ialah eugenol (1-hydroxy-2-methoxy-4-allybenzene) yang
paling berpotensi farmakologis (Evelyne, 2008). Kandungan eugenol kemangi
berkisar antara 40% hingga 71% (Prakash & Gupta, 2004). Selain eugenol,
kemangi juga mengandung zat farmakologis seperti ocimene, alfapinene, geraniol
(Kardinan, 2003). Kandungan zat aktif eugenol yang mendominasi komponen daun
Ocimum sanctum berfungsi sebagai tempat antiparasit dan antioksidan (Liew &
Cox, 1990). Pemberian antioksidan dalam jumlah cukup besar akan menjadi radikal
bebas (Salganik, 2001).
Kandungan Ocimum sanctum memiliki
aktifitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus pumilus, dan
Pseudomonas aeruginosa. Staphylococcus aureus merupakan organisme yang paling
sensitif. Aktifitas antibakteri dikombinasikan dengan antiinflarmasi dan
analgesik membuat Ocimum sanctum berguna dalam mengatasi inflamasi yang
disebabkan oleh infeksi streptococcal (Waish, 2008).
http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/10/daun-kemangi-ocimum-sanctum/
Fungsi
Kemangi sebagai lalapan ini memiliki
banyak kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Kemangi memiliki kandungan vitamin
A, vitamin C, kolagen, fosfor, eugenol, dan mengandung minyak astiri.
Mengkonsumsi kemangi sangat baik untuk wanita yang sedang menyusui karena dapat
memperlancar ASI. Selain itu, kemangi dapat mengobati keputihan, menyehatkan
mata dan mulut, meredakan demam serta masuk angin, mengobati bengkak,
menopouse, baik untuk jantung, serta dapat merangsang perkembangan sel telur.
Sehingga baik sekali mengkonsumsi kemangi sebagai menu dalam masakan Anda.
Menyantap kemangi yang wangi ini
bisa dengan dijadikan sebagai lalapan atau sebagai bumbu untuk membuat pepes
dan ayam rica-rica. Mengolahnya pun cukup mudah, cukup dengan menyampurkan
helaian daun kemangi dalam masakan. Sehabis menyantap olahan masakan dari
kemangi, maka Anda akan merasakan aroma yang wangi keluar dari mulut Anda.
Cara Mengolah
Kemangi yang segar memiliki rasa dan
aroma yang kuat. Namun, jika kemangi tidak disimpan dengan cara yang benar maka
kemangi akan cepat sekali busuk. Kemangi yang buruk kualitasnya justru akan
menimbulkan racun yang tidak baik untuk kesehatan. Berikut beberapa cara
mengolah kemangi agar tidak cepat busuk dan tetap segar:
Pilih daun kemangi yang tidak
bergelombang pada daunnya;
Pilih yang masih memiliki tekstur
halus pada daunnya. Caranya dengan menyentuh dan merasakannya kalau daun
kemangi tidak kasar, tidak kering, dan lembut;
Jangan pilih daun kemangi yang sudah
sobek karena menimbulkan bakter;
Daya tahan daun kemangi hanya 2 hari
pada suhu ruangan, sebaiknya simpan pada lemari es untuk menjaganya agar tetap
segar. Namun, sebaiknya tidak menyimpan lebih dari 2 – 3 hari;
Untuk dijadikan lalapan, cukup
dengan mencuci bersih daun kemangi. Sedangkan untuk dijadikan bumbu atau
campuran masakan, dapat dipetik terlebih dahulu daunnya agar tidak termakan
batang kemanginya.
http://www.kerjanya.net/faq/18232-kemangi.html
Cara budidaya kemangi
Syarat Pertumbuhan Kemangi
Tumbuhan kemangi cukup mudah untuk
ditanam. Anda tidak perlu menggunakan teknik khusus untuk menanam kemangi.
Tumbuhan kemangi juga bisa tumbuh di mana saja. Tumbuhan kemangi akan tumbuh
dengan baik di tanah yang banyak mengandung asam. Tumbuhan kemangi juga bisa
bertahan pada cuaca dingin dan panas. Perbedaan iklim hanya akan berpengaruh
pada perbedaan penampilan tumbuhan kemangi saja. perihal rasa dan kualitas
dapat dipastikan sama saja antara kemangi yang ditanam di daerah yang bercuaca
dingin dan kemangi yang ditanam di daerah yang bercuaca panas. Umumnya tumbuhan
kemangi yang ditanam di daerah yang bercuaca dingin memiliki daun yang lebih
lebar dan lebih hijau jika dibandingkan dengan tanaman kemangi yang ditanam di
daerah yang bercuaca panas.
Teknik Pemilihan Benih Kemangi
Benih-benih tumbuhan kemangi berupa
kecambah yang berasal dari biji-biji kemangi. Untuk mendapatkan benih/ bibit
unggul, anda sebaiknya menggunakan biji-biji tumbuhan kemangi unggul dan
berkualitas baik. Biji-biji kemangi diperoleh dari bunga kemangi yang sudah
masak dari pohonnya. Biji yang siap tumbuh umunya memiliki ciri-ciri warna
hitam dan kering. Warna biji yang hitam dan kering adalah biji yang sudah
tua. Anda perlu menyemai biji-biji tersebut kemudian baru ditanam di media tanam.
Persiapan Media Tanam Kemangi
Tanah yang dipersiapkan untuk media
tanam kemangi sebaiknya tanah yang gembur, subur, dan tanah yang sudah dicampur
dengan pupuk kandang. Jika tanah terlalu lengket, anda bisa tambahkan pasir
secukupnya. Media tanam kemangi juga sebaiknya memenuhi kriteria seperti dekat
dengan sumber air dan dilengkapi dengan parit drainase agar kebutuhan air
tercukupi.
Teknik Penanaman Benih Kemangi
Dalam menanam biji-biji kemangi yang
sudah dipersiapkan sebelumnya, anda hanya perlu menaburkan biji-biji kemangi
yang sudah masak. Biji yang sudah ditanam kemudian dilapisi dengan tanah secara
tipis. Tunggu beberapa hari hingga benih tumbuh di media persemaian. Jika anda
menjumpai tanaman benih jaraknya terlalu rapat, anda bisa memindahkan beberapa
di antaranya agar jarak tanaman benih seragam sehingga dapat tumbuh secara
optimal.
Teknik Pemeliharaan Kemangi
Tanaman kemangi yang masih muda
kemudian anda pindahkan pada media tanam yang sebenarnya. Anda juga perlu
mengecek apakah tanaman-tanaman kemangi muda dapat tumbuh dengan baik di media
tanam tersebut. Jika tidak, segera cek kondisi tanahnya dan segera campurkan
tanah pada media tanam dengan pupuk kandang. Tanaman hama seperti rumput perlu
dicabut secara detail karena dapat mengganggu tanaman kemangi muda. Anda
juga perlu memangkas bunga-bunga tumbuhan kemangi setiap seminggu sekali agar
pertumbuhan pucuk tumbuhan kemangi dapat maksimal.
http://1001budidaya.com/budidaya-kemangi/
Penemu Keju dan Sejarahnya
Keju adalah sebuah makanan yang
terbuat dari susu hewan melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses
pengentalan ini memerlukan bakteri yang disebut rennet yang kemudian akan
diproses diawetkan dan sebagainya. Hewan yang biasanya diambil susunya yaitu
sapi, kambing, unta, kerbau atau bahkan menggunakan susu hewan kuda. Keju
memiliki hampir semua zat yang terkandung di dalam susu seperti protein,vitamin,mineral,fosfor
dan kalsium.
Penemu Keju
Keju pertama kali dikenal di daerah
Timur Tengah. Meskipun belum jelas di mana pertama kalinya keju di temukan,
namun menurut sejarah keju ditemukan secara tidak sengaja oleh bangsa Arab.
Menurut sejarah bangsa Arab, pada zaman dahulu ada seorang pengembara yang
berkuda sambil membawa susu. Namun setelah beberapa jam ternyata susu sudah
terpisah menjadi gumpalan - gumpalan putih dan cairan warna pucat. Diperkirakan
pembuatan keju adalah antara 8000 SM sampai 300 SM. Namun menurut bangsa Yunani
dan Romawi kuno, penemu keju pertama kali adalah Aristaeus dan Cyclops
mengatakan bahwa zaman dahulu orang Yunani kuno sering menyimpan susu domba dan
kambing.
Bangsa Romawi dikenal sebagai bangsa
yang pertama kali mengembangkan berbagai keju jenis keju yang kita kenal
sekarang dengan proses penyimpanan yang berbeda. Kemudian bangsa Romawi
menyebarkan cara pembuatan keju kepada bangsa Eropa. Setelah jatuhnya
kekaisaran Romawi, teknik pembuatan keju semakin banyak dan bervariasi. Negara
Perancis dan Italy masing - masing saat ini memiliki 400 jenis keju, namun
kemajuan seni pembuatan keju menurun setelah kemunduran kekaisaran
Romawi.
Pabrik yang pertama kali memproduksi
keju berada di negara Swiss pada tahun 1815, namun negara Amerika Serikat juga
menjadi negara pertama kali yang memproduksi keju dalam skala besar. Pada mulai
perang dunia II keju yang dibuat pabrik semakin sukses sehingga mengalahkan
keju yang dibuat secara tradisional.
Banyak jenis keju yang sudah dikenal
pada masa pertengahan dan setelahnya misalnya :
1. Keju Gorgonzola 879 M
2. Keju Roquefort 1070 M
3. Keju Grana 1200 M
4. Keju Cheddar pada 1500 M,
5. Keju Parmesan pada 1597 M
6. Keju Gouda pada 1697 M
7. Keju Camembert pada 1791 M
http://ramaingintahu.blogspot.co.id/2016/10/penemu-keju-dan-sejarahnya.html
Klasifikasi Keju
Keju dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok. Menurut Kasikowski dan Mistry (1997), keju dapat
dikelompokkan menjadi tiga berdasarkan komposisisnya, yaitu keju alami, keju
proses, dan keju imitasi. Keju alami adalah keju sebenarnya, keju proses adalah
keju buatan yang di dalamnya mengandung 50-90% keju alami, sedangkan keju
imitasi adalah keju buatan yang terbuat dari bahan selain susu dan aroma keju
diperoleh dari aroma buatan atau keju alami.
Menurut Sumarjono (1987), keju dapat
dikelompokkan menjadi dua berdasarkan teksturnya, yaitu keju keras dan keju
lunak. Keju keras masih dapat dikelompokan lagi menjadi sangat keras dan agak
keras. Keju sangat keras ada yang dengan lubang (keju cheddar) dan ada yang
tanpa lubang (keju swiss). Sedangkan keju agak keras ada yang dimatangkan oleh
jamur (keju requofort) dan ada yang dimatangkan oleh bakteri (keju brick).
Untuk keju lunak, pengelompokan dilakukan menjadi tiga, yaitu keju yang
dimatangkan oleh bakteri (keju limburger), oleh jamur (keju camembert), dan
keju yang tanpa dimatangkan (keju cottage).
Berdasarkan kematangan, keju
dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu keju mentah dan keju matang (ripened
cheese). Keju mentah merupakan keju yang diperoleh dari pembuatan keju sampai
proses perendaman garam. Keju mentah dibedakan menjadi 3, yaitu keju cottage,
keju cream, dan keju cooking/ no- melt. Keju matang merupakan keju mentah
yang diperam selama beberapa bulan (Sumarjono, 1987).
Berdasarkan bahan dasarnya, keju
dapat dibuat dari susu sapi, kerbau, domba, dan kambing. Sedangkan dari
teksturnya keju digolongkan menjadi dua jenis, yaitu keju muda/ lunak (soft
cheese) dengan kadar air 36-40% dan keju tua/ keras (hard cheese)
berkadar air 25-36%.
Aneka Keju :
Camembert.
Keju lunak dari Perancis ini pertama
kali di buat pada abad ke-18 di desa Normandia. Comembert terbuat dari susu
sapi, teksturnya sangat lembut dengan warna creamy yellow. Keju ini mengandung
lemak antara 45% – 50%. Selain enak digado atau sebagai table cheese, juga
cocok untuk campuran omelette, isi souffle, pancake atau apple pie.
Ricotta.
Keju Ricotta berasal dari Italia.
Keju lunak dari susu sapi ini teksturnya sangat rapuh. Kandungan lemaknya
termasuk tinggi, mencapai 65 %. kombinasi rasa yang gurih dan lezat dengan
aroma harum menjadikan terasa pas dipadukan dengan aneka masakan pasta Italia
seperti Lasagna dan Spaghetti.
Brie.
Brie termasuk kategori soft cheese
dari Preancis. Ciri khas keju ini adalah kulit luarnya berwarna putih dan
bagian dalamnya lembut meleleh. Aromanya tajam dan kandungan lemaknya tinggi
(45%). Brie sangat cocok dipakai sebagai bahan campuran salad, dimakan dengan
buah olive maupun pickle.
Cream Cheese.
Di pasaran kita dapat menemukan dua
macam cream cheese, double cream cheese adalah pilihan pertama dengan kandungan
lemak 65% dan cream cheese(45% lemak) pilihan lainnya. Berbeda dengan jenis
keju lainya, cream cheese memiliki rasa yang sedikit asam. Umumnya keju ini
digunakan pada hidangan penutup, misalnya chesse cake, sebagai isi pie, atau
dimakan bersama potongan buah-buahan.
Mozzarella.
Mozzarella adalah keju Italia yang
aslinya berasal dari susu kerbau liar. Keju lunak dengan kandungan lemak antara
40 – 50% ini sangat sepesifik sifatnya. Mozzarella akan meleleh ketika
dipanggang, sangat cocok untuk topping pizza maupun campuran fritata.
Edam.
Salah satu keju asal Belanda yang
popular. Teksturnya keras dengan aroma mirip kacang. Kandungan lemak keju ini
sekitar 40%. Yang membedakan dengan keju lain adalah kemasannya yang selalu
terbungkus lapisan sejenis lilin berwarna merah. Edam sangat cocok untuk
campuran kue kering seperti aneka cookies atau taburan pada hidangan panggang.
Parmesan.
Salah satu jenis keju keras dari
kota Parma, Italia. Pada umumnya berbentuk silinder dengan warna kuning muda.
Teksturnya keras, cocok untuk keju parut. Aroma Parmesan cukup tajam karena
proses pemeraman yang cukup lama, antara 14 bulan sampai 4 tahun. Keju ini
sangat cocok untuk taburan pizza, soup maupun olahan aneka pasta. Kandungan
lemak keju sekitar 61%.
Cheddar.
Salah satu jenis keju asal Inggris
yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Rasanya yang lezat dengan aroma
tidak terlalu tajam menjadikan cheddar cocok digunakan untuk masakan apa saja.
Sajian casseroles, soup, isi sandwich dan salad terasa lebih lezat dengan
penambahan keju ini. Cheddar mengandung lemak 48% dengan masa pemeraman 9-24
bulan.
Emmenthal.
Asal dari keju ini berasal dari
Swiss, salah satu keju keras yang cukup populer. Emmenthal memiliki
karakteristik berbeda dengan keju-keju lainya, bentuknya unik karena jika
dipotong akan terlihat lubang-lubang yang terbentuk selama proses fermentasi.
Keju ini banyak disuka karena cita rasanya lembut dan aromanya yang kaya.
Emmenthal cocok dihidangkan sebagai keju meja dengan disertai segelas anggur.
http://muhammadbetha.blog.uns.ac.id/klasifikasi-keju.htm/
Resep cara membuat keju rumahan
Pada cara membuat keju kali ini
porsinya tidak banyak karna khusus untuk dibuat dan dikomsumsi di rumah saja
Berikut adalah bahan cara membuat keju :
Bahan dari cara membuat keju
- Siapkan 2 gelas susu segar sebagai
bahan utama pembuatan keju
- Siapkan 4 sendok teh cuka makan
atau air jeruk lemon.
- Sediakan Garam secukupnya.
Mulai cara membuat keju
- Mulai pembuatan keju dengan
memasak susu dalam panci dan terus diaduk sampai mendidih. (susu harus terus
diaduk agar tidak hangus atau lengket)
- Setelah susu mendidih, biarkan air
rebusan susu, tutup panci jangan terlalu rapat agar uap panas bisa keluar.
- Kemudian, tambahkan 4 sendok
cuka/air lemon, ini untuk memisahkan zat padat pada susu dengan zat cair (whey)
- Aduk rata cuka dalam bahan keju
tersebut selama kurang lebih 5-10 menit
- Setelah zat padat (gumpalan susu)
terpisah, siapkan saringan kelapa (saringan kawat) dengan dilapisi kain bersih
untuk menyaring bakal keju tersebut.
- Saring sampai benar-benar
terpisahkan airnya, dengan cara diteka-tekan pelan saja.
- Kemudian, campur hasil perasan
(gumpalan keju) dengan garam secukupnya
- Setelah tercampur, masukkan keju
tersebut dalam wadah bersih / boleh juga dibiarkan dalam bentuk bulat.
- Setelah keju dingin, masukkan
dalam lemari es untuk kemudian dinikmati seperti biasa.
Perlu diketahui bahwa keju mudah
sekali kering bila telah dibuka bungkusnya. Jadi perlu diketahui pula beberapa
tips agar keju tetap segar dan lebih tahan lama.
Tips agar keju yang telah dibuat
tetap segar dan lebih tahan lama.
- Sebelum menyimpan keju dalam
wadah, lapisi dahulu keju dengan kertas alumunium foil kemudian bungkus rapih
dan masukkan dalam wadah tertutup rapat.
- Setelah mengambil keju untuk
dikomsumsi jangan lupa rapikan kembali bungkusan alumunium foil dan rapatkan
kembali tutup wadah kejunya.
- Simpan keju dalam lemari es dalam
rak khusus. Jangan campurkan keju dengan bahan makanan yang memiliki aroma
menusuk seperti; ikan, daging, maupun sayur atau buah yang menyengat
- Simpan keju dalam suhu 5-10 derajat
celcius (bisa di rak dibawah freezer)
- Jangan pernah membekukan keju!
Karena bila keju beku, akan mengurangi kandungan nustrisi, kualitas kelembutan,
aroma, serta rasa kejunya.
Selain cara membuat keju, ketahui
juga cara mempertahankan aroma serta kelembutan keju yang telah dibuat?
Untuk mempertahankan aroma si keju,
jangan pernah mencampurkan keju yang masih utuh dalam makanan atau adonan yang
ingin Anda olah, namun potong-potong atau parutlah terlebih dahulu keju sebelum
digunakan. Sedangkan cara menjaga kelembutan (mempertahankan kepadatan – tidak
lembek) adalah, setiap kali selesai digunakan, simpan keju dengan menutup rapat
wadah tempat keju kemudian menyimpannya dalam posisi terbalik.
http://caraways.blogspot.co.id/2012/02/cara-membuat-keju-mudah.html
Sejarah Tahu
ORANG-orang Tionghoa datang ke
Nusantara dengan membawa keterampilan kulinernya. Salah satu makanan yang
paling awal diperkenalkan adalah tahu.
Sejarawan JJ Rizal mengungkapkan
bahwa pada abad ke-10 orang-orang Tionghoa telah menyajikan tahu di Nusantara,
meskipun terbatas di kalangan elite. “Jadi tahu lebih tua daripada tempe
dilihat dari masa mulai produksinya,” kata Rizal. (Baca: Sejarah Tempe)
Menurut Suryatini N. Ganie dalam
Dapur Naga di Indonesia, tahu mempunyai sejarah panjang di Tiongkok, tempat
asalnya sejak 3.000 tahun lalu. Teknologi pembuatan tahu secara cepat menyebar
ke Jepang, Korea, dan Asia Tenggara. Tetapi, kapan tahu mulai hadir di Nusantara
tidak dapat ditentukan waktunya dengan tepat. Namun, orang Kediri mengklaim
sebagai kota pertama di Nusantara yang mengenal tahu, yang dibawa tentara
Kubilai Khan pada tahun 1292.
“Saat mengunjungi Kediri,” tulis
Suryatini, “kami mendapati tempat berlabuhnya jung-jung Mongol di kota itu
sampai hari ini masih disebut dengan Jung Biru. Armada ini mempunyai jung-jung
khusus untuk mengurus makanan tentara, termasuk satu yang khusus untuk
menyimpan kacang kedelai dan membuat tahu.”
Kata tahu sendiri, menurut
Hieronymus Budi Santoso, berasal dari bahasa Tionghoa, yakni: tao-hu atau
teu-hu. Suku kata tao/teu berarti kacang kedelai, sedangkan hu berarti hancur
menjadi bubur.
“Dengan demikian secara harfiah,
tahu adalah makanan yang bahan bakunya kedelai yang dihancurkan menjadi bubur,”
tulis Hieronymus dalam Teknologi Tepat Guna Pembuatan Tempe dan Tahu Kedelai.
Pada abad ke-19, orang-orang Jawa
dilanda krisis gizi yang luar biasa akibat penerapan sistem cultuurstelsel
(Tanam Paksa). Hasil bumi dikuras untuk kepentingan kolonial sampai mereka
sendiri kesulitan untuk makan. Saat itulah tahu muncul sebagai pangan
alternatif.
“Menurut sejarawan Onghokham,”
ungkap Rizal, “tahu bersama tempe, menjadi penyelamat orang-orang Jawa dari
masa krisis asupan gizi.” (Baca: Sejarah Tempe)
Sampai sekarang, tahu menjadi
makanan penting bagi orang Indonesia. Cara penyajiannnya di tiap wilayah pun
bervariasi. Meski begitu, ia tetap menjadi pangan yang populer dan dapat
dinikmati kapan saja.
http://historia.id/kuliner/sejarah-tahu-tahu-sejarah
Jenis - jenis tahu
Tahu dibuat kacang kedelai yang
difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari
Indonesia, tahu berasal dari Cina. Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian
(tauhu) yang secara harfiah berarti kedelai yang difermentasi. Berikut ini
aneka tahu dan cara tepat mengolahnya:
1. Tahu putih
Tahu jenis ini teksturnya padat
dengan pori-pori agak besar. Di pasaran dapat dijumpai dalam beragam bentuk dan
ukuran. Tahu putih cocok diolah menjadi lauk, hidangan berkuah (sup, sayur
kuah), aneka tumis, adonan isian dan goreng. Selain itu juga cocok digunakan
sebagai campuran beragam kudapan seperti kroket, perkedel, nugget dan
lain-lain. Tapi ingat, karena tahu putih mudah hancur, sebaiknya tambahkan
sedikit tepung terigu atau telur saat mengolahnya. Dengan begitu teksturnya
akan tetap kokoh.
Kualitas tahu putih hanya bisa
bertahan selama 2 hari, lebih dari itu akan terjadi perubahan aroma dan
tekstur. Proses pengukusan dan penyimpanan dalam almari pendingin hanya mampu
menambah usia konsumsi maksimal 1 hari.
2. Tahu kuning
Tahu ini dikenal dengan nama tahu
takwa atau tahu Kediri, karena sentra pembuatan tahu ini banyak dijumpai di
Kediri. Tekstur tahu kuning sangat padat, kenyal, berpori halus dan lembut.
Bentuknya kotak segi empat dan agak pipih. Karena kepadatannya yang lebih baik
dari pada tahu putih ketika dipotong tahu tidak mudah hancur. Warna kuning pada
tahu menggunakan pewarna alami yang berasal dari kunyit.
Bentuknya yang tak mudah hancur
memudahkan Anda dalam mengolah. Anda bisa memasak tahu kuning untuk tumisan,
isi sup atau di goreng. Kalau di goreng, bagian luar kering renyah namun tetap
lembut di bagian dalamnya.
3. Tahu sutera (tofu)
Disebut tahu sutera karena
teksturnya sangat halus. Pada umumnya tofu berwarna putih. Di pasaran dijual
dalam keadaan segar dan dikemas dengan plastik kedap udara. Tofu ada yang
berbentuk selinder dan segi empat. Tofu yang ditambah dengan telur dikenal
dengan nama egg tofu, warnanya lebih kuning. Sedangkan tofu dengan tambahan
udang namanya shrimp tofu. Memilih tofu lebih mudah karena dalam kemasannya
telah tercantum tanggal kadaluarsa.
Tekstur tofu yang sangat lembut, dan
rapuh membutuh trik khusus saat mengolahnya. Jika Anda ingin menggoreng,
potonglah dengan pisau tajam sesuai ukuran yang dikehendaki. Lalu lumuri dengan
tepung maizena dan goreng dalam minyak hingga tofu terendam. Gunakan api sedang
saat menggoreng dan jangan sering membalik-balik agar tidak hancur. Jika Anda
ingin menambahkan dalam sup atau membuat sup tofu. Masukkan tofu sesaat sebelum
sup di angkat dari atas api dan jangan mengaduknya.
Simpan tofu dalam lemari es hingga
tanggal kadaluarsanya. Jika tofu yang Anda beli tidak dalam kemasan kedap
udara, maka rendam tofu dengan sedikit air lalu simpan dalam lemari pendingin.
Sebelum digunakan jangan lupa meniriskan airnya terlebih dahulu.
4. Tahu pong
Teksturnya padat dengan pori-pori
besar. Ciri khasnya ketika digoreng kering, maka bagian dalamnya akan terdapat
rongga dan kulitnya akan kecokelatan dan renyah. Tahu pong lebih umum disajikan
untuk camilan dan campuran masakan berkuah.
5. Tahu susu
Tahu susu diperoleh dari proses
curdling (mengumpalkan) susu dengan rennet atau asam seperti lemon juice atau
cuka, kemudian menghilangkan bagian cairnya. Nah, bagian susu yang telah
mengumpal tersebut kemudian di padatkan hingga terbentuk batangan tahu yang
padat.
Tampilan tahu susu mirip dengan tahu
air, tetapi lebih padat dan gurih. Pembuatan tahu susu adalah salah satu upaya
memanfaatkan susu yang kualitasnya rendah.
Tahu susu cocok untuk olahan
panggang seperti steak, di goreng, untuk campuran isi pai dan topping pizza.
6. Tahu air
Warnanya putih seperti tahu putih,
tetapi teksturnya lebih lembut dan lunak karena terbuat dari gumpalan susu
kedelai yang dipadatkan. Tahu air cocok diolah untuk sapo, mapo dan beragam
sajian berbumbu sechuan. Anda juga bisa memotongnya dalam ukuran kecil (3×3 cm)
lalu menggorengnya untuk camilan santai sore hari. Rasanya gurih dan lembut,
cocok dicocol dengan sambal atau saus siap saji.
7. Tahu kulit
Jenis tahu kulit paling populer
adalah tahu Sumedang. Kulitnya berwarna kecokelatan dengan rongga bagian dalam
yang akan tampak jika tahu digoreng. Tahu Sumedang termasuk tahu siap santap,
jadi tak perlu mengolahnya lagi. Cukup menggoreng, lalu mendampingkan saus
sebagai padanannya.
https://miftahurrohman01.wordpress.com/jenis-jenis-tahu/
CARA MEMBUAT TAHU
Bahan:
- 1 kg kacang kedelai yang telah
direndam semalam
- 100 ml cuka makan
- Air
Alat:
- Blender
- Panci besar
- Serbet makan/ kain
- Saringan
Cara:
- Masukan kacang kedelai yang telah
direndam semalaman kedalam panci atau baskom untuk di pecah dengan
meremas-remasnya.
- Setelah bersih masukan kedelai
kedalam Blander dengan memberi air secukupnya kemudian blender hingga halus dan
lembut.
- Saat selesai maka akan jadi
seperti susu kedelai, selanjutnya rebus air kedelai tadi di panci hingga
mendidih.
- Siapkan baskom untuk tempat air
dingin. Ketika rebusan air kedelai tadi mulai mendidih akan muncul busa.
- Maka segera tambahkan air dingin
sedikit demi sedikit dan suhu kompor diturunkan.
- Setiap busa mulai muncul lagi
berikan air dingin sedikit demi sedikit. Tetap rebus air kedelai hingga
busa habis, setelah itu biarkan rebusan itu di atas kompor dengan api kecil
selama 20 menit. Kemudian matikan kompor dan biarkan dingin.
- Setelah rebusan tadi mulai dingian
segera saring menggunakan saringan yang di atasnya di lapisi serbet makan/
kain. Peras ampas rebusan kedelai tadi hingga air perasan keluar semua. Ampas
jangan dibuang karena bisa dimanfaatkan untuk perkedel, dan dimasak sesuai
selera.
- Air hasil penyaringan tadi di
rebus di atas kompor dengan api sedang namun tidak sampai mendidih.
- Angkat susu kedelai dari kompor
kemudia masukkan 100 ml cuka makan, aduk sebentar. Diamkan susu kedelai
selama 30 menit dengan sendirinya susu kedelai akan terpisah menjadi calon tahu
dan air.
- Saring massa tahu dengan serbet
makan atau kain bersih tipis hingga air keluar. Susun pada cetakan
yang ingin anda gunakan kemudiaian tindih dengan pemberat ssehingga semua air
keluar. Biarkan sekitar 15-20 menit.
- Setelah itu Tahu buatan anda pun
jadi dan jiap di potong sesuai ukuran yang anda suka dan siap dimasak.
http://www.likethisya.com/cara-membuat-tahu.html
0 komentar:
Posting Komentar