INGREDIENTS
PALA
Tanaman pala adalah tumbuhan yang berupa pohon yang berasal dari daerah tropis, yang memiliki 2000 spesies dan menyebar keseluruh daerah tropis. Tanaman pala ini memiiki mahkota merindang, dengan batang menpai ketinggia 10-18 m. Mahkota tanaman ini meruncing keatas, daun berwarna hijau mengkilat dengan panjang 5-15 cm, lebar 3-7 cm dengan panjang tangkai daun 0,7 -1,5 cm .
Klasifikasi Tanaman Pala :
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : Taracheobionta ( Tumbuhan berpembulu )
Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )
Sub kelas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Myristicaceae
Genus : Myristica
Spesies : Myristica fragrans Houtt
Morfologi Tanaman Pala :
Tanaman pala memiliki buah berbentuk bulat, berwarna kekuning – kuningan
apabila matang atau masak akan menjadi dua bagian. Garis tengah buah
ini berskisar antara 3-9 cm, daging buah tebal dan memiliki rasa asam.
Biji berbentuk lonjong hingga bulat dengan panjang berkisar antara 1,5 –
4,5 cm, lebar 1-2,5 cm. Kulit biji berwarna coklata dan mengkilat pada
bagian luar. Kemel biji berwarna keputih – putihan, sedangkan fulinya
berwarna merah gelap hingga berwarna putih kekuning – kuningan dan biji
dibungkus yang hampir menyerupai jala.
Informasi Tambahan :
Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Science and Technology
Authority, dalam buku Guidebook on teh proper us of medicinal planst.
Buah pala ini mengandung senyawa kimia yang bermanfaat untuk kesehatan.
Kulit dan daging bah pala ini banyak mengandung minyak atsiri dan zat
samak. Sedangkan fuli atau bunga mengandung minyak atsiri, zat samak dan
zat pati. Sedangkan biji mengandung minyak atsiri, saponin, miristisin,
elemisi, enzim lipase, pektin, lemonena, dan asam oleanolat. Hampir
semua mengandung senyawa kimia yang sangat bermanfaat untuk kesehatan,
diantaraya dapat mengobati masuk angin, insomnia, bersifat stomakik (
memperlancarkan pencernaan dan meningkatkan nafsu makan ), karmiatif (
melancarkan bunag angin), antiemetik ( mengatasi rasa mual mau muntah ),
yeri haid serta rematik.
KAPULAGA
Kapulaga adalah salah satu jenis tumbuhan herba tahunan yang menyerupai
tanaman jahe – jahean tapi memiliki spesifikasi yang berbeda.
Pada umumnya kapulaga terbagi menjadi 2
jenis berdasarkan lokasi penanamannya. Kapulaga biasa hidup di bawah
pohon yang rimbun dengan ketinggian sekitar 200 – 1.500 mdpl.
Pada umumnya bagian kaupulaga yang dapat
di manfaatkan adalah bagian batang, buah dan rimpang, biasanya
dimanfaatkan sebagai obat rematik, obat batuk, penurun panas.
Morfologi Tanaman Kapulaga :
Morfologi adalah penyusun tumbuhan
tersebut bisa tumbuh dengan baik dan yang menyusun tanaman kapulaga
dapat tumbuh dengan baik adalah akar, biji, buah, daun, bunga dan
batang. Berikut ini penjelasan dari masing –masing bagian si kapulaga:
- Buah
Pada umumnya tanaman kapulaga mulai
berbuah ketika umurnya sekitar 3 tahun. Buah tersebut tumbuh dari batang
semu di bagian bawah yang merayap dengan panjang mencapai 1 meter.
Untuk menghindari buah yang kotor, bisanya petani menyelipkan plastik – plastik di bawahnya.
Kapulaga memiliki warna buah kuning kelabu berbentuk seperti telur , memiliki bulu yang diameternya sekitar 1 cm.
Buah kapsul berbentuk bulat agak
tertekan memiliki diameter sekitar 1 – 1,5 cm, garis rapat dan memiliki
rambut pendek yang halus serta terdapat mahkota sisa perhiasan si bunga.
- Biji buah
Kapulaga memiliki biji buah yang mirip dengan kapur barus yang terdapat lipatan – lipatan di bagian luarnya.
Terdapat kulit ari dan juga ada dinding buah dengan biji yang mengeluarkan aroma harum dan berbulu.
Biji yang dimiliki kapulaga banyak berukuran kecil – kecil yang terlindungi dalam salut biji atau arilus yang berwarna putih.
- Batang
Kapulaga memiliki batang berbentuk semu
dan terpisah dengan diameter sekitar 2,5 cm. Tanaman ini dapat tumbuh
hingga mencapai 3 meter, biasanya tumbuh tegak dan berwarna hijau gelap.
Batang pada kapulaga termasuk batang basah berpelepah daun yang
membalut setiap batangnya.
- Daun
Pada umumnya daun yang dimiliki oleh
tanaman kapulaga adalah berwarna hijau tua berbentuk tumpang dengan
lebar sekitar 3 – 10 cm sedangkan panjangnya sekitar 7 – 50 cm.
- Bunga
Kapulaga memiliki bunga yang tersusun
dalam tandan muncul dari rimpang – rimpangnya secara langsung. Mereka
terpisah dari batang semu dan ada sebagian yang terbenam di dalam tanah.
Tandan yang dimiliki panjangnya sekitar
10 cm, tertutupi oleh sisik rapat, tersusun seperti genting dan
kondisinya tidak rontok. Memiliki kelopak berbentuk seperti tabung
seperti seludang berukuran 1,3 cm dan terdapat rambut.
Mahkota kapulaga berupa tuba, bertaju -3 dan 8 mm panjangnya berbentuk jorong memita, berwarna putih atau kekuningan .
Labellumnya berbentuk bundar telur
dengan lebar sekitar 15 – 18 mm x 10 – 15 mm dan pada pangkalnya
menyempit, memiliki rambut halus di bagian dalam, berwarna kuning dengan
pita tengah berwarna ungu gelap atau putih kekuningan dengan pita
tengah berwarna kuning terapit garis berwarna ungu.
- Akar
Jenis akar yang dimiliki oleh tanaman
kapulaga adalah akar serabut berwarna putih kotor dengan rimpang bulat
panjang, bercabang simpodial memiliki warna putih kekuningan.
KUNYIT PUTIH
Temu putih merupakan jenis tumbuhan yang banyak ditemukan di Asia
Selatan dan Asia Tenggara seperti, Indonesia, Malaysia, Bangladesh,
Madagaskar, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, India, dan lain-lain. Temu putih
berasal dari negara India dan Tiongkok bagian Selatan. Di negeri asalnya
habitat temu putih banyak ditemukan di ladang atau pada tanah-tanah
yang lembab.
Temu putih merupakan tumbuhan semak yang berumur tahunan, tingginya
dapat mencapai 2 m. Temu putih tidak tumbuh merumpun, hanya memiliki
beberapa pokok batang yang tumbuh jarang. Temu putih banyak ditemukan
tumbuh liar di lahan yang kurang subur karena pada dasarnya temu putih
dapat tumbuh pada semua jenis tanah, tetapi lebih menyukai tanah yang
berpasir dengan drainase yang baik, pada daerah dengan ketinggian 1-1000
m di atas permukaan laut.
Batang temu putih merupakan batang semu yang tersusun dari gabungan
kelopak-kelopak daun. Daun penyusun batang biasanya sedikit yakni
sekitar 4-6 lembar. Daunnya berbentuk bundar lonjong dengan ujung
meruncing, panjang daun sekitar 30-60 cm, lembaran daun licin tidak
berbulu, warna daun didominasi warna hijau. Pada bagian pertengahan
sampai pangkal berwarna ungu.
Perbungaan terpisah dari batang yang berdaun, keluar dari tanah melalui
rimpang samping yang menjulang membentuk bonggol bunga yang besar,
dengan panjang 20-25 cm. Bunga memiliki daun pelindung berbentuk tumpul,
seperti pelepah yang menutupinya, berwarna merah tua atau keunguan,
panjang daun pelindung sekitar 5 cm. Mahkota bunga berwarna putih dengan
garis tepi merah tipis. Musim bunga biasanya berlangsung antara bulan
Agustus sampai Mei tahun berikutnya, tetapi dominan pada bulan September
sampai Desember. Buah tumbuhan temu putih berbentuk bundar bersegi
tiga, kulitnya lunak dan tipis. Jika pecah bentuk buahnya tidak teratur.
Biji berbentuk lonjong berselaput dengan bagian ujung berwarna putih.
Umbi atau rimpang temu putih merupakan umbi batang, berbentuk bulat
melebar dan mudah sekali dipatahkan, rimpang mempunyai percabangan yang
banyak dan dipenuhi akar-akar besar yang kaku dan jarang, warna rimpang
putih pucat dan menjadi kecoklatan ketika tua, rasanya sangat tajam dan
pahit. Perbanyakan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan cara pemisahan
dengan rimpangnya.Klasifikasi Tanaman Kunyit Putih :
Kingdom : Plantae
Divisi (divisio) : Spermatophyta
Anak divisi (sub-divisio) : Angiospermae
Kelas (class) : Monocotyledonae
Bangsa (ordo) : Zingiberales
Suku (family) : Zingiberaceae
Marga (genus) : Curcuma
Jenis (species) : Curcuma zedoaria
Kandungan dan Manfaat Kunyit Putih :
Berdasarkan hasil penelitian, temu putih mengandung minyak atsiri,
sineol, kamfena, borneol, kamfer, curcumin, curcumemone, curcumol,
curdione, zedoarin, gum, resin, sesquiterpenol.
Minyak atsiri yang dikandung oleh temu putih berkhasiat sebagai
antiseptik, melancarkan pencernaan, membantu mencegah perut kembung,
sekaligus berfungsi menenangkan saraf. Resin berkhasiat antiseptik dan
antifungial. Karakteristik curcumemone dan zedoarin dalam temu putih
berkhasiat menstimulasi indra perasa, dimana indra perasa kemudian
melakukan stimulasi nafsu makan. Curcumin berkhasiat antioksidan dan
antiradang. Adapun curcumol dan curdione memiliki khasiat sebagai
antikanker. Karakteristik pahit temu putih berkhasiat menstimulasi
sekresi kelenjar saliva dan organ pencernaan. Kamfer dan kamfena
berkhasiat sebagai antibakteri. Gum berkhasiat sebagai protektor
jaringan organ tubuh yang teriritasi sehingga dapat mempercepat proses
penyembuhan
Sumber :
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pala/
http://serasi.esy.es/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kapulaga/
http://prasko17.blogspot.co.id/2015/06/temu-putih-deskripsi-klasifikasi-kandungan-manfaat.html
0 komentar:
Posting Komentar