Minggu, 05 November 2017

INGREDIENTS 14

INGREDIENTS

PALA

Tanaman pala adalah tumbuhan yang berupa pohon yang berasal dari daerah tropis, yang memiliki 2000 spesies dan menyebar keseluruh daerah tropis. Tanaman pala ini memiiki mahkota merindang, dengan batang menpai ketinggia 10-18 m. Mahkota tanaman ini meruncing keatas, daun berwarna hijau mengkilat dengan panjang 5-15 cm, lebar 3-7 cm dengan panjang tangkai daun 0,7 -1,5 cm .

Klasifikasi Tanaman Pala :

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : Taracheobionta ( Tumbuhan berpembulu )
Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )
Sub kelas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Myristicaceae
Genus : Myristica
Spesies : Myristica fragrans Houtt
Morfologi Tanaman Pala :
Tanaman pala memiliki buah berbentuk bulat, berwarna kekuning – kuningan apabila matang atau masak akan menjadi dua bagian. Garis tengah buah ini berskisar antara 3-9 cm, daging buah tebal dan memiliki rasa asam. Biji berbentuk lonjong hingga bulat dengan panjang berkisar antara 1,5 – 4,5 cm, lebar 1-2,5 cm. Kulit biji berwarna coklata dan mengkilat pada bagian luar. Kemel biji berwarna keputih – putihan, sedangkan fulinya berwarna merah gelap hingga berwarna putih kekuning – kuningan dan biji dibungkus yang hampir menyerupai jala.
Informasi Tambahan :
Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Science and Technology Authority, dalam buku Guidebook on teh proper us of medicinal planst. Buah pala ini mengandung senyawa kimia yang bermanfaat untuk kesehatan. Kulit dan daging bah pala ini banyak mengandung minyak atsiri dan zat samak. Sedangkan fuli atau bunga mengandung minyak atsiri, zat samak dan zat pati. Sedangkan biji mengandung minyak atsiri, saponin, miristisin, elemisi, enzim lipase, pektin, lemonena, dan asam oleanolat. Hampir semua mengandung senyawa kimia yang sangat bermanfaat untuk kesehatan, diantaraya dapat mengobati masuk angin, insomnia, bersifat stomakik ( memperlancarkan pencernaan dan meningkatkan nafsu makan ), karmiatif ( melancarkan bunag angin), antiemetik ( mengatasi rasa mual mau muntah ), yeri haid serta rematik.
KAPULAGA
Kapulaga adalah salah satu jenis tumbuhan herba tahunan  yang menyerupai tanaman jahe – jahean tapi memiliki spesifikasi yang berbeda.
Pada umumnya kapulaga terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan lokasi penanamannya. Kapulaga biasa hidup di bawah pohon yang rimbun dengan ketinggian sekitar 200 – 1.500 mdpl.
Pada umumnya bagian kaupulaga yang dapat di manfaatkan adalah bagian batang, buah dan rimpang, biasanya dimanfaatkan sebagai obat rematik, obat batuk, penurun panas.
Morfologi Tanaman Kapulaga :
Morfologi adalah penyusun tumbuhan tersebut bisa tumbuh dengan baik dan yang menyusun tanaman kapulaga dapat tumbuh dengan baik adalah akar, biji, buah, daun, bunga dan batang. Berikut ini penjelasan dari masing –masing bagian si kapulaga:
  1. Buah
Pada umumnya tanaman kapulaga mulai berbuah ketika umurnya sekitar 3 tahun. Buah tersebut tumbuh dari batang semu di bagian bawah yang merayap dengan panjang mencapai 1 meter.
Untuk menghindari buah yang kotor, bisanya petani menyelipkan plastik – plastik di bawahnya.
Kapulaga memiliki warna buah kuning kelabu berbentuk seperti telur , memiliki bulu yang diameternya sekitar 1 cm.
Buah kapsul berbentuk bulat agak tertekan memiliki diameter sekitar 1 – 1,5 cm, garis rapat dan memiliki rambut pendek yang halus serta terdapat mahkota sisa perhiasan si bunga.
  1. Biji buah
Kapulaga memiliki biji buah yang mirip dengan kapur barus yang terdapat lipatan – lipatan di bagian luarnya.
Terdapat kulit ari dan juga ada dinding buah dengan biji yang mengeluarkan aroma harum dan berbulu.
Biji yang dimiliki kapulaga banyak berukuran kecil – kecil yang terlindungi dalam salut biji atau arilus yang berwarna putih.
  1. Batang
Kapulaga memiliki batang berbentuk semu dan terpisah dengan diameter sekitar 2,5 cm. Tanaman ini dapat tumbuh hingga mencapai 3 meter, biasanya tumbuh tegak dan berwarna hijau gelap. Batang pada kapulaga termasuk batang basah berpelepah daun yang membalut setiap batangnya.
  1. Daun
Pada umumnya daun yang dimiliki oleh tanaman kapulaga adalah berwarna hijau tua berbentuk tumpang dengan lebar sekitar 3 – 10 cm sedangkan panjangnya sekitar 7 – 50 cm.
  1. Bunga
Kapulaga memiliki bunga yang tersusun dalam tandan muncul dari rimpang – rimpangnya secara langsung. Mereka terpisah dari batang semu dan ada sebagian yang terbenam di dalam tanah.
Tandan yang dimiliki panjangnya sekitar 10 cm, tertutupi oleh sisik rapat, tersusun seperti genting dan kondisinya tidak rontok. Memiliki kelopak berbentuk seperti tabung seperti seludang berukuran 1,3 cm dan terdapat rambut.
Mahkota kapulaga berupa tuba, bertaju -3 dan 8 mm panjangnya berbentuk jorong memita, berwarna putih atau kekuningan .
Labellumnya berbentuk bundar telur dengan lebar sekitar 15 – 18 mm x 10 – 15 mm dan pada pangkalnya menyempit, memiliki rambut halus di bagian dalam, berwarna kuning dengan pita tengah berwarna ungu gelap atau putih kekuningan dengan pita tengah berwarna kuning terapit garis berwarna ungu.
  1. Akar
Jenis akar yang dimiliki oleh tanaman kapulaga adalah akar serabut berwarna putih kotor dengan rimpang bulat panjang, bercabang simpodial memiliki warna putih kekuningan.
KUNYIT PUTIH
Temu putih merupakan jenis tumbuhan yang banyak ditemukan di Asia Selatan dan Asia Tenggara seperti, Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Madagaskar, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, India, dan lain-lain. Temu putih berasal dari negara India dan Tiongkok bagian Selatan. Di negeri asalnya habitat temu putih banyak ditemukan di ladang atau pada tanah-tanah yang lembab. 
Temu putih merupakan tumbuhan semak yang berumur tahunan, tingginya dapat mencapai 2 m. Temu putih tidak tumbuh merumpun, hanya memiliki beberapa pokok batang yang tumbuh jarang. Temu putih banyak ditemukan tumbuh liar di lahan yang kurang subur karena pada dasarnya temu putih dapat tumbuh pada semua jenis tanah, tetapi lebih menyukai tanah yang berpasir dengan drainase yang baik, pada daerah dengan ketinggian 1-1000 m di atas permukaan laut.

Batang temu putih merupakan batang semu yang tersusun dari gabungan kelopak-kelopak daun. Daun penyusun batang biasanya sedikit yakni sekitar 4-6 lembar. Daunnya berbentuk bundar lonjong dengan ujung meruncing, panjang daun sekitar 30-60 cm, lembaran daun licin tidak berbulu, warna daun didominasi warna hijau. Pada bagian pertengahan sampai pangkal berwarna ungu. 
Perbungaan terpisah dari batang yang berdaun, keluar dari tanah melalui rimpang samping yang menjulang membentuk bonggol bunga yang besar, dengan panjang 20-25 cm. Bunga memiliki daun pelindung berbentuk tumpul, seperti pelepah yang menutupinya, berwarna merah tua atau keunguan, panjang daun pelindung sekitar 5 cm. Mahkota bunga berwarna putih dengan garis tepi merah tipis. Musim bunga biasanya berlangsung antara bulan Agustus sampai Mei tahun berikutnya, tetapi dominan pada bulan September sampai Desember. Buah tumbuhan temu putih berbentuk bundar bersegi tiga, kulitnya lunak dan tipis. Jika pecah bentuk buahnya tidak teratur. Biji berbentuk lonjong berselaput dengan bagian ujung berwarna putih. 
Umbi atau rimpang temu putih merupakan umbi batang, berbentuk bulat melebar dan mudah sekali dipatahkan, rimpang mempunyai percabangan yang banyak dan dipenuhi akar-akar besar yang kaku dan jarang, warna rimpang putih pucat dan menjadi kecoklatan ketika tua, rasanya sangat tajam dan pahit. Perbanyakan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan cara pemisahan dengan rimpangnya.

Klasifikasi Tanaman Kunyit Putih  :
Kingdom : Plantae 
Divisi (divisio) : Spermatophyta 
Anak divisi (sub-divisio) : Angiospermae 
Kelas (class) : Monocotyledonae 
Bangsa (ordo) : Zingiberales 
Suku (family) : Zingiberaceae 
Marga (genus) : Curcuma 
Jenis (species) : Curcuma zedoaria
Kandungan dan Manfaat Kunyit Putih :
Berdasarkan hasil penelitian, temu putih mengandung minyak atsiri, sineol, kamfena, borneol, kamfer, curcumin, curcumemone, curcumol, curdione, zedoarin, gum, resin, sesquiterpenol. 
Minyak atsiri yang dikandung oleh temu putih berkhasiat sebagai antiseptik, melancarkan pencernaan, membantu mencegah perut kembung, sekaligus berfungsi menenangkan saraf. Resin berkhasiat antiseptik dan antifungial. Karakteristik curcumemone dan zedoarin dalam temu putih berkhasiat menstimulasi indra perasa, dimana indra perasa kemudian melakukan stimulasi nafsu makan. Curcumin berkhasiat antioksidan dan antiradang. Adapun curcumol dan curdione memiliki khasiat sebagai antikanker. Karakteristik pahit temu putih berkhasiat menstimulasi sekresi kelenjar saliva dan organ pencernaan. Kamfer dan kamfena berkhasiat sebagai antibakteri. Gum berkhasiat sebagai protektor jaringan organ tubuh yang teriritasi sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan

Sumber :
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pala/
http://serasi.esy.es/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kapulaga/ 
http://prasko17.blogspot.co.id/2015/06/temu-putih-deskripsi-klasifikasi-kandungan-manfaat.html

0 komentar:

Posting Komentar